Sunday, August 19, 2007

HUT XII

Tadi siang, GPBB merayakan ultah nya ke 12. Waktu berlalu cepat sekali. Aku dan Indra sudah 9 tahun bergereja di GPBB Singapura ini. Sebelum memutuskan ke GPBB, sempat hunting beberapa gereja di Singapura ini.
Cuaca tadi mendung, tapi ga menghalangi orang-orang datang ke gereja. Ada teman berbisik ke aku, tolong minta PS Magnificat pindah duduk ke atas. Aku baru sadar melihat ke belakang, wah....penuh banget atas bawah. Orang masih mengalir datang. Yah, aku langsung kasih tanda ke PS pindah atas panggung.

Firman Tuhan yang dibawakan kak Ria sejak hari Sabtu, mengingatkan kembali tugas kita yang sudah percaya Yesus. Bukan berdiam terus dalam comfort zone, bukan terus bersyukur atas keselamatan yang diperoleh tapi pergi....dan beritakan tentang Yesus !. Dan terus cari kesempatan mengambil bagian dalam pekerjaan misi. Ini pertama kalinya, anak-anak juga di ajak terlibat dalam pelayanan misi. Seperti yang kak Ria katakan....sebagian missionary memiliki beban melayani di misi sejak mereka masih kanak-kanak. Mudah-mudahan yah...Tuhan memanggil anak-anak di naungan GPBB ini jadi missionary kelak. Kalau anak-anak ku dipanggil Tuhan untuk ke ladang misi, aku siap mendukung mereka.

Yah...GPBB sudah berusia 12 tahun. Yesus waktu umur 12 tahun, sudah ke Bait Allah dan membicarakan tentang Allah disana.
GPBB perlu bekerja keras selama masih siang....mengirimkan tenaga dan dana, mengabarkan keselamatan dari Allah.

Kiranya Tuhan memakai GPBB menjadi gereja yang berjiwa misi dan terus berakar, bertumbuh dan berbuah bagiNya. Selamat ulang tahun ke 12 GPBB!!!

Sandal

God watches children. God gives each child their own secret service agents-angels!.
Kalimat ini sudah aku dengar sejak aku masih kecil. Dan Joel mengalaminya Sabtu (18 Augst). Benar2 malaikat Tuhan yg menjaga dia.
Pas lagi di escalator Lot 1 CCK, Joel iseng angkat badan nya di pegangan escalator. Aku sama Indra kagak perhatikan. Tiba2 wajah Joel berubah dari muka nakal ke tegang..nunjuk kakinya. Kaget juga. Sandalnya kejepit ke pinggir tangga escalator. Waktu Indra tarik, ada bagian tangga yang lepas dan menjepit sandal Joel. Aku sempat shock.
Tapi agak lega waktu sadar kalau Joel ga nangis. Tiba di lantai bawah, cepat2 priksa kakinya. Itu sandal karet model 'crocs' tapi belinya di pasar. Sandal itu robek di depan. Jari-jari kaki Joel hitam kena oli. Tapi uih....syukur, ga kenapa. Duh...ga kebayang kalau jari2 nya ikut robek.
Sepanjang jalan dari Lot 1 ke rumah, kami terus bersyukur atas lindungan Tuhan. Di saat kami bercerita ttg beberapa kasus anak-anak main di escalator. Termasuk yang pakai sandal 'crocs' asli. Kayaknya bahan 'rubber' sandal asli lebih lentur sehingga lebih mudah tersedot pinggiran escalator. Krn sandal Joel ini beli di pasar dg harga hanya $5.90, jadi ga tersedot kencang. Tapi tetap robek. Syukurnya jari2nya ga robek. Joel diam di sepanjang jalan dan duduk menyandarkan kepalanya ke aku. Masih shock. Mukanya lucu kalau lagi shock gini. Alis matanya turun.
Sampai di rumah, dia baru ngomong. Minta dibelikan sandal seperti itu lagi...Lah...nih anak kagak kapok. Joel bilang lain kali dia akan hati-hati. Papa-nya bilang..ya udah. Tapi ingat yah...jangan main kalau lagi di escalator.
The Lord protects Joel. Terimakasih Tuhan!


Sunday, August 12, 2007

Makanan sehat, tetap sakit.

Belakangan ini cuaca berubah-ubah terus. Bentar panas bentar hujan. Joel memang dari kecil punya alergi. Bahkan dokter anak bilang dia ada mild astma. Mulai deh...Joel bersin-bersin tiap bangun tidur; ingus nya kental dan banyak. Kalau ga bersin, pasti batuk-batuk. Kalau sudah begitu, aku pasti pasang 'puff' dan semprot 'ventolin' juga 'inflammider' pagi dan malam. Mencegah supaya ga makin parah.
Padahal aku sangat memperhatikan soal makanan kepada anak-anak sejak mereka lahir hingga sekarang. Tetap aja, yang namanya alergi kagak bisa dicegah. Tapi bisa dikurangi efek nya.
Dulu waktu umur 1 tahun-an, Joel kalau batuk, pasti panas. Udah itu bisa muntah dahak berkali-kali di malam hari. Sampai satu malam bisa ganti sarung bantal dan sprei berkali-kali. Pernah juga mesti pakai mesin di dokter anak supaya dahak di paru-parunya bisa clear.
Sampai umur 3 tahun, hampir deh tiap 2 bulan sekali ke dokter. Kasihan kalau lihat Joel mesti pakai mesin maupun minum obat terus-terusan. Syukurnya ada teman memperkenalkan 'spirulina' yaitu ganggang biru berbentuk tablet. Warnanya hijau tua. Khususnya Joel, tiap hari, aku kasih dia minum 5 tablet kecil. Dia suka kunyah tuh tablet, padahal baunya amis. Tapi sejak minum ini, khususnya kalau alergi nya kumat, ga pernah lagi parah. Pernah spirulina udah habis, kira-kira 2 bulan, kami ga sempat beli. Joel batuk parah. Terpaksa ke dokter. Dokter bilang...oh, very good. More than 1 year, Joel never got sick !. Aku yah jelasin ke dokter, ada sih sakit tapi cepat sembuhnya. Baru sekarang ini sakit rada parah. Katanya dokter, biasanya mild asthma, bisa sering kambuh kalau cuaca berubah. Yah.. Thanks GOD ! Joel udah jarang banget dibawa ke dokter. Ga tahu itu benar karena suplemen spirulina, atau karena Joel sudah makin besar. Anyway, kasih makanan sehat ga menjamin ga sakit. Tapi setidaknya tidak membuat sakit itu jadi parah.

A Successful Kid is.....

Sama dengan ortu lainnya, pasti ingin anaknya sukses. Pertanyaannya..apa sih ukuran suatu kesuksesan? Sepertinya ukuran tersebut berbeda-beda bagi tiap orang. Dictionary mendefinisikan - success is 'the achievement of something desired, planned, or attempted'; 'the gaining of fame or prosperity'.

Kalau lihat definisi seperti ini, berarti ukuran kesuksesan itu ditekankan dari segi materi. Pengkotbah dalam Alkitab menyatakan pengejaran hikmat adalah sia-sia, kenikmatan hidup adalah sia-sia, mengejar kekayaan juga sia-sia.
Aku mau mendefinisikan kesuksesan bukan seperti itu. Karena itu sia-sia ;-)
Bagiku, anak-anak disebut sukses kalau :
1. Menjadi anak yang takut akan Tuhan.
2. Menjadi anak yang mempunyai empati dan kasih.
3. Menjadi anak yang bijaksana dalam bertindak dan berpikir sesuai dengan moral yang ditanamkan.
4. Percaya diri, baik dan sopan.
5. Mampu membina hubungan dengan sesama dengan baik tanpa memilih dan memilah asal usul sesamanya.
6. Mencintai keluarganya.
7. Mempunya kebiasaan hidup sehat dan makan makanan sehat.
8. Cinta belajar.
9. Mampu berkomunikasi dengan baik dan menyenangkan.
.....
hm....list nya bisa bertambah lagi. Tapi sementara ini dulu yang terpikir.



Monday, August 6, 2007

Anak Panah

Ev'ry child is unique. Kalimat ini selalu yang aku ingatkan pada diri sendiri saat melihat anak-anak. Ga boleh bandingkan dengan anak lain yang lebih baik, lebih pintar, lebih cakep. Nanti jadi sebal, uring-uringan dan sulit bersyukur. Anak-anakpun jadi terluka dan ga percaya diri. Ga boleh bandingkan dengan yang lebih nakal, lebih bodoh, lebih jelek. Nanti jadi takabur dan bisa-bisa nanti salah membimbing anak. Anak-anakpun jadi tinggi hati dan ga bisa menerima teman-teman yang 'kurang' dari dirinya. Sering dalam hati bertanya-tanya, dengan cara aku dan Indra mendidik anak-anak, apa yah...jadinya Thea dan Joel ini 10 tahun lagi? atau ga usah jauh-jauh deh....3 tahun lagi Thea masuk masa puber, Thea ini bakal gadis yang seperti apa yah? apakah dia tetap jadi anak yang ceria dan bahagia? senang kumpul dengan keluarga? atau dia lebih suka ngumpul dengan teman-temannya? Gimana yah..kalau Thea dapat teman-teman yang tidak baik? tapi kemarin ini, baca Mazmur 127. Ada 3 hal yang mesti aku ingat :
  1. Tuhanlah yang membangun rumah. (127:1-2).
  2. Tuhanlah yang menjaga dan memelihara keluarga. (127:3-4).
  3. Tuhanlah yang memberkati keluarga. (127:5).

Aku akan ingat2 deh Mazmur ini kalau lagi punya pikiran itu..seperti pepatah bilang..."Mendidik anak itu seperti anak panah yang dilemparkan."