Monday, August 6, 2007

Anak Panah

Ev'ry child is unique. Kalimat ini selalu yang aku ingatkan pada diri sendiri saat melihat anak-anak. Ga boleh bandingkan dengan anak lain yang lebih baik, lebih pintar, lebih cakep. Nanti jadi sebal, uring-uringan dan sulit bersyukur. Anak-anakpun jadi terluka dan ga percaya diri. Ga boleh bandingkan dengan yang lebih nakal, lebih bodoh, lebih jelek. Nanti jadi takabur dan bisa-bisa nanti salah membimbing anak. Anak-anakpun jadi tinggi hati dan ga bisa menerima teman-teman yang 'kurang' dari dirinya. Sering dalam hati bertanya-tanya, dengan cara aku dan Indra mendidik anak-anak, apa yah...jadinya Thea dan Joel ini 10 tahun lagi? atau ga usah jauh-jauh deh....3 tahun lagi Thea masuk masa puber, Thea ini bakal gadis yang seperti apa yah? apakah dia tetap jadi anak yang ceria dan bahagia? senang kumpul dengan keluarga? atau dia lebih suka ngumpul dengan teman-temannya? Gimana yah..kalau Thea dapat teman-teman yang tidak baik? tapi kemarin ini, baca Mazmur 127. Ada 3 hal yang mesti aku ingat :
  1. Tuhanlah yang membangun rumah. (127:1-2).
  2. Tuhanlah yang menjaga dan memelihara keluarga. (127:3-4).
  3. Tuhanlah yang memberkati keluarga. (127:5).

Aku akan ingat2 deh Mazmur ini kalau lagi punya pikiran itu..seperti pepatah bilang..."Mendidik anak itu seperti anak panah yang dilemparkan."

No comments: